Bingung menentukan kapan harus menggunakan kedua jenis koefisien gesek ini?
Ok..
Sekarang akan dijelaskan lebih lanjut lagi bagaimana perbedaan dari keduanya.. Sehingga pengertian yang baik bisa anda peroleh..
Mudahnya seperti ini..
Gambar dibawah adalah sebuah benda yang ditarik oleh gaya tertentu dan koefisien gesekan pada lantai diketahui.
μs = koefisien gesekan statis
μk = koefisien gesekan kinetik
Misalnya kita tarik benda tersebut dengan 10 N, apakah benda tersebut bergerak?
Kita cek sekarang..
Pertama harus dicari gaya geseknya ketika diam berapa.
Gaya gesek
Gaya gesek (fg) = μs × N
fg = 25 N
Ditarik gaya 10 N
Ketika benda ditarik gaya 10N, maka benda tidak akan bergerak.
Mengapa?
Karena ketika diam, benda tersebut mempunyai gaya gesek sebesar 25 N dengan lantai. Jelas jika gaya 10 N tidak akan sanggup membuat benda bergerak.
Ditarik gaya 25 N
Sekarang bagaimana jika ditarik gaya 25 N?
Benda dalam keadaan ini masih belum bergerak, mengingat gaya tarik dengan gaya geseknya sama dengan 25N.
Jadi benda tepat akan mau bergerak, tapi belum bergerak ya..
Ditarik gaya 30 N
Gaya yang diberikan sebesar 30N.
Keadaannya sekarang adalah gaya tariknya lebih besar daripada gaya geseknya, sehingga benda akan bergerak jika ditarik gaya 30N.
Ada selisih gaya 5N, yaitu 30N dikurangi dengan gaya gesek ketika diamnya, 25N
Selisih gaya 5N inilah yang membuat benda bergerak ke arah tarikan gaya.
Bagaimana, sudah jelas sampai disana ya?
Sekarang kita lanjutkan lagi ke koefisien gesekan kinetik.
Koefisien gesekan kinetik (μk) digunakan ketika bendanya sudah bergerak, jadi bukan dalam keadaan diam lagi.
Dalam contoh diatas, kita tidak bisa menggunakan koefisien ini ketika benda ditarik dengan gaya 10N atau 25N, mengingat bendanya belum bergerak.
Koefisien ini berlaku ketika gaya yang bekerja adalah 30 N, ketika gaya tariknya sudah lebih besar dibanding gaya gesekan statis.
Ingat ya!!
Koefisien gesekan kinetis ini dipakai ketika benda sudah bergerak.
Menghitung gaya gesek ketika sudah bergerak
Ketika ditarik gaya 30N, benda sekarang sudah bergerak dan sekarang kita bisa menghitung gaya gesekan kinetik..
Gaya gesekan kinetik (fg) = μk × N
→ μk = 0,3
→ N = mg
Gaya gesekan kinetik (fg) = μk × mg
Gaya gesekan kinetik (fg) = 0,3 × 5 × 10
fg = 15 N
Kesimpulan
Jadi perbedaan penggunaan koefisien gesekan itu adalah :
Ok..
Sekarang akan dijelaskan lebih lanjut lagi bagaimana perbedaan dari keduanya.. Sehingga pengertian yang baik bisa anda peroleh..
Mudahnya seperti ini..
- Statis artinya tetap, belum bergerak. Jadi koefisien ini digunakan untuk menentukan seberapa besar gaya gesek ketika benda itu diam.
- Kinetis artinya bergerak, jadi koefisien ini digunakan ketika benda sudah bergerak atau meluncur.
Untuk lebih lengkapnya kita perhatikan lagi penjelasan dibawah.
Koefisien gesekan statis
Gambar dibawah adalah sebuah benda yang ditarik oleh gaya tertentu dan koefisien gesekan pada lantai diketahui.
μs = koefisien gesekan statis
μk = koefisien gesekan kinetik
Misalnya kita tarik benda tersebut dengan 10 N, apakah benda tersebut bergerak?
Kita cek sekarang..
Pertama harus dicari gaya geseknya ketika diam berapa.
Gaya gesek
Gaya gesek (fg) = μs × N
- N = mg
Gaya gesek (fg) = μs × mg
Gaya gesek (fg) = 0,5 × 5 × 10
Gaya gesek (fg) = 0,5 × 5 × 10
- gravitasi (g) = 10 m/s²
fg = 25 N
Ditarik gaya 10 N
Ketika benda ditarik gaya 10N, maka benda tidak akan bergerak.
Mengapa?
Karena ketika diam, benda tersebut mempunyai gaya gesek sebesar 25 N dengan lantai. Jelas jika gaya 10 N tidak akan sanggup membuat benda bergerak.
Ditarik gaya 25 N
Sekarang bagaimana jika ditarik gaya 25 N?
Benda dalam keadaan ini masih belum bergerak, mengingat gaya tarik dengan gaya geseknya sama dengan 25N.
Jadi benda tepat akan mau bergerak, tapi belum bergerak ya..
Ditarik gaya 30 N
Gaya yang diberikan sebesar 30N.
Keadaannya sekarang adalah gaya tariknya lebih besar daripada gaya geseknya, sehingga benda akan bergerak jika ditarik gaya 30N.
Ada selisih gaya 5N, yaitu 30N dikurangi dengan gaya gesek ketika diamnya, 25N
Selisih gaya 5N inilah yang membuat benda bergerak ke arah tarikan gaya.
Bagaimana, sudah jelas sampai disana ya?
Sekarang kita lanjutkan lagi ke koefisien gesekan kinetik.
Koefisien gesekan kinetik
Koefisien gesekan kinetik (μk) digunakan ketika bendanya sudah bergerak, jadi bukan dalam keadaan diam lagi.
Dalam contoh diatas, kita tidak bisa menggunakan koefisien ini ketika benda ditarik dengan gaya 10N atau 25N, mengingat bendanya belum bergerak.
Koefisien ini berlaku ketika gaya yang bekerja adalah 30 N, ketika gaya tariknya sudah lebih besar dibanding gaya gesekan statis.
Ingat ya!!
Koefisien gesekan kinetis ini dipakai ketika benda sudah bergerak.
Menghitung gaya gesek ketika sudah bergerak
Ketika ditarik gaya 30N, benda sekarang sudah bergerak dan sekarang kita bisa menghitung gaya gesekan kinetik..
Gaya gesekan kinetik (fg) = μk × N
→ μk = 0,3
→ N = mg
Gaya gesekan kinetik (fg) = μk × mg
Gaya gesekan kinetik (fg) = 0,3 × 5 × 10
fg = 15 N
Kesimpulan
Jadi perbedaan penggunaan koefisien gesekan itu adalah :
- Koefisien gesekan statis ⇒ digunakan untuk menentukan berapa gaya gesekan benda itu ketika diam, sehingga diketahui seberapa besar gaya yang diperlukan untuk menariknya sehingga berhasil digerakkan.
- Koefisien gesekan kinetis ⇒ digunakan untuk menentukan berapa besar gaya gesekan benda ketika sudah bergerak.
Semoga membantu..
Baca juga :
terima kasih, sangat membantu
ReplyDeletesama-sama
DeleteGood!
ReplyDeletepenjelasannya runtut dan mudah dipahami. sukses selalu om
ReplyDeletetrimakasih sudah berkunjung..
DeleteMudah dipahami. Terimakasih kak
ReplyDeleteHatur nuhun
ReplyDeleteTerima kasih banyak kak, sangat mudah untuk dipahami. Semangat trus kak
ReplyDeleteTerima kasih
ReplyDelete